Mangga |
Salah satu cara menyiasati agar terhindar dari penyakit flu (bahkan bisa mempercepat pengobatan flu) adalah dengan buah mangga. Kita pasti kenal buah mangga sebagai salah satu sumber vitamin C yang meningkatkan daya tahan tubuh. Bahkan, barangkali pembaca banyak yang gemar (doyan) makan mangga.
Di sini, saya ingin menceritakan cara meningkatkan daya tahan tubuh dengan buah mangga. Kedengarannya gampang, tinggal makan mangga, tapi makan buah mangga tidak bisa sembarangan. Mangga biasanya dijadikan sebagai makanan penutup atau pencuci mulut. Kebiasaan makan makanan 4 sehat lima sempurna mensyaratkan buah dalam makanan. Tapi cara makan seperti ini tidak benar. Mangga tidak boleh dimakan sesudah makan besar (makan nasi + lauk pauk).
Pertama, pilih lah mangga yang matang. Jenisnya terserah Anda. Saya biasanya memilih mangga gedong atau arum manis, kadang-kadang juga mangga madu dan golek. Mangga kuini kurang bagus. Mangga yang matang rasanya manis. Kalau mangganya terasa asam, berarti Anda salah pilih dan mungkin tertipu oleh penjualnya. Mangga asam tidak baik bagi tubuh, dan tidak bisa digunakan untuk menyembuhkan flu. Mangga asam buat rujak saja.
Jika sudah memperoleh mangga yang manis, kedua, makan lah mangga pada pagi hari sebagai sarapan pada saat perut kosong. Lebih baik lagi, jika sebelum menyantap mangga, minum lah segelas air hangat dengan jeruk nipis. Jangan takut terkena maag, karena mangga akan segera menetralisir asam lambung. Biasanya ada kepercayaan/kebiasaan yang berkembang di tengah masyarakat yang mengatakan makan mangga di pagi hari akan membuat sakit perut. Hal itu tidak benar. Mungkin, mereka yang baru memulai kebiasaan makan buah pagi, akan merasa mules bahkan mencret. Tapi itu bukan gejala penyakit, mules itu hanya sementara, itu tandanya tubuh sedang menyesuaikan diri dan melakukan detoksifikasi, yang artinya pembuangan racun. Saya sering menyantap dua buah mangga manis pada pagi hari dan tidak merasakan apa-apa.
Ketiga, makan mangga tidak boleh terburu-buru. Harus dikunyah sampai lembut benar dan bercampur dengan ludah. Hal ini karena enzim ptialin dalam ludah lah yang mencerna buah mangga tersebut. Di usus, buah tidak membutuhkan enzim apapun untuk dicerna. Makanya, orang yang makan mangga cepat lapar lagi, karena dalam 15 menit, buah mangga sudah diserap diusus halus.
Buah mangga dapat juga diolah menjadi jus. Jika mangga dibuat jus, harus langsung diminum, jangan didiamkan terlalu lama, apalagi disimpan di dalam kulkas. Cara minumnya tidak boleh langsung ditelan, tapi dikumur perlahan-lahan, hingga jus dan buah mangga bercampur.
Lakukan kebiasaan ini setiap hari atau setiap dua hari sekali pada musim flu. Niscaya, flu akan jauh-jauh dari Anda dan tubuh Anda akan lebih segar. Buah Mangga jangan diganti dengan jus mangga kemasan. Mangga lebih baik daripada jus buatan, karena jus buatan yang mengandung gula dan pengawet. Kebiasan minum jus buatan hanya akan menambah penderitaan Anda. Diabetes cepat menyerang dan tubuh justru lebih cepat kelelahan.
Sayangnya, mangga tidak bisa kita temui setiap hari di pasar atau supermarket, hanya pada musim-musim tertentu. Jangan lupa, jika Anda memilih mangga, pilih lah buah lokal, agar membantu kehidupan petani kita. Sekarang sudah banyak dijual buah mangga lokal kualitas ekspor. Rasanya enak sekali.
0 komentar:
Post a Comment