Menurut catatan Dr. Mark Houston, peneliti, kalium pada seledri menurunkan tekanan darah dengan jalan membuka lebih lebar pembuluh darah. Fungsi otot dalam pembuluh darah semakin aktif. Selanjutnya, sensitivitas tubuh ikut menurun dalam memberikan sinyal hipertensi.
Sementara itu, menurut laporan yang tertuang dalam jurnal Cardiovascular Diseases disebutkan, seledri secara signifikan mengurangi tekanan darah dan bersifat melancarkan air seni (diuretik). Studi ini turut mengupas seberapa besar porsi yang diperlukan agar manfaat seledri bisa menyetabilkan tekanan darah.
Dari studi dikatakan ada beberapa pilihan yang bisa diterapkan yaitu: makan empat batang seledri per hari, minum 8 sendok teh jus seledri sehari tiga kali, 1.000 miligram ekstrak biji seledri dimakan dua kali sehari, dan setengah sampai satu sendok teh minyak seledri diminum tiga kali sehari. Menariknya, seledri mujarab dipakai sebagai obat hipertensi tanpa menimbulkan efek samping selama dikonsumsi sesuai dosis.
Di samping itu, Dr Mark mengatakan dalam ekstrak seledri maupun minyaknya sama-sama mempunyai senyawa apigenin. Senyawa tersebut berfungsi membuat rileks otot polos pembuluh darah sehingga mengurangi tekanan darah yang mengalir di dalamnya. Kalsium pada seledri akan menghambat enzim tirosin hidrosilase sehingga tekanan darah dapat dinetralkan.
Namun untuk efektivitas pengobatan hipertensi, sebaiknya tidak hanya melakukan konsumsi tunggal dengan seledri. Ada baiknya penderita ikut menyertainya dengan makan buah-buahan atau sayuran lain yang sudah diketahui menetralkan tekanan darah. Contohnya adalah pisang atau pepaya.
***
Foto kredit: kabarinews.com/
0 komentar:
Post a Comment