Kredit: publicity.co.id |
Senyawa paling
terkenal dari cabai adalah capcaisin. Inilah yang membuat cabai terasa membakar
kulit dan menyebabkan pedas kalau kena lidah. Menurut studi yang dilakukan oleh
Sinai Medical Center bersama UCLA, capsaicin mampu menyebabkan sel-sel kanker
prostat mengalami kematian yang terprogram atau disebut apoptosis.
Manfaat cabai untuk
melawan kanker juga berkembang lebih luas cakupannya. Bebeberapa studi klinis
lainnya mencatat, capsaicin pada cabe juga mengurangi atau memperlambat pertumbuhan
sel-sel leukemia atau sel kanker darah. Zat ini juga antioksidan yang kuat dan
dimungkinkan turut membantu tubuh melawan berbagai pertumbuhan sel kanker lain pada tubuh.
Di sisi lain,
menurut situs Askmen.com, capsaicin
membuat pikiran lebih segar sehingga mendongkrak produktivitas seseorang. Hal
tersebut terjadi lantaran capsaicin akan membantu proses metabolisme lemak
menjadi energi. Kekuatan tubuh kembali pulih dan lemak banyak yang terbakar.
Capsaicin juga
menjadi zat antiinflamasi alami serta meningkatkan fungsi peredaran darah.
Denga demikian, oksigen yang harus dipasok ke seluruh jaringan tubuh bisa
terlaksana dengan baik. Zat ini juga sekaligus membersihkan darah dari racun.
Kualitas darah menjadi lebih baik.
0 komentar:
Post a Comment