Search This Blog

Capsaicin, Senyawa Cabai Penekan Sel Kanker

 Makanenaksehati.blogspot.com - Tidak semua orang suka pedas.


Kredit: publicity.co.id
Namun bagi penggemar pedas, makan gorengan tanpa mengigit cabai terasa kurang mantab. Banyak pula penggemar pedas yang akhirnya tidak bisa lepas dari cabai dalam menu makan keseharian. Sekalipun cabai bisa menyebabkan diare pada orang yang sensitif pencernaannya, namun manfaat cabai tidak kalah hebatnya bila dikonsumsi secara rutin.

Senyawa paling terkenal dari cabai adalah capcaisin. Inilah yang membuat cabai terasa membakar kulit dan menyebabkan pedas kalau kena lidah. Menurut studi yang dilakukan oleh Sinai Medical Center bersama UCLA, capsaicin mampu menyebabkan sel-sel kanker prostat mengalami kematian yang terprogram atau disebut apoptosis. 
Manfaat cabai untuk melawan kanker juga berkembang lebih luas cakupannya. Bebeberapa studi klinis lainnya mencatat, capsaicin pada cabe juga mengurangi atau memperlambat pertumbuhan sel-sel leukemia  atau sel kanker darah.  Zat ini juga antioksidan yang kuat dan dimungkinkan turut membantu tubuh melawan berbagai  pertumbuhan sel kanker lain pada tubuh.

Di sisi lain, menurut  situs Askmen.com, capsaicin membuat pikiran lebih segar sehingga mendongkrak produktivitas seseorang. Hal tersebut terjadi lantaran capsaicin akan membantu proses metabolisme lemak menjadi energi. Kekuatan tubuh kembali pulih dan lemak banyak yang terbakar.

Capsaicin juga menjadi zat antiinflamasi alami serta meningkatkan fungsi peredaran darah. Denga demikian, oksigen yang harus dipasok ke seluruh jaringan tubuh bisa terlaksana dengan baik. Zat ini juga sekaligus membersihkan darah dari racun. Kualitas darah menjadi lebih baik.

0 komentar:

Post a Comment