Makanenaksehati.blogspot.com - Teh telah dikenal selama berabad-abad sebagai minuman yang baik untuk kesehatan. Manfaat ini akan lebih besar pada teh hijau. Di Cina, teh hijau ini dikonsumsi secara luas oleh masyarakat. Manfaat minum teh memang banyak sehingga menjadi semakin populer.
Merupakan salah satu minuman berkafein yang dihasilkan dengan cara menyeduh daun, pucuk, maupun tangkainya dengan air panas. Bernama latin Camellia sinensis, yang terbagi menjadi empat kelompok, yakni teh putih, teh hijau, teh oolong dan teh hitam.
Tidak saja berkafein, minuman ini juga mengandung teofilin dan anti oksidan. Sementara, lemak, protein dan karbohidratnya nol persen. Indonesia adalah penghasil teh nomor lima di dunia, namun konsumsinya tergolong masih rendah, hanya 0,8 kilogram per kapita per tahun.
Pertama kali ditemukan di negeri kincir bambu, tepatnya di Provinsi Yunan, bagian barat daya Cina. Daerah ini menjadi tempat tumbuhnya hutan zaman purban, sehingga tak heran jika ada teh yang berumur 800 bahkan 2700 tahun. Orang Cina menggunakannya sebagai bahan obat-obatan dengan cara dikunyah dan campuran makanan. Kemudian diolah, dengan cara dikeringkan dan diseduh pada masa dinasti Han.
Seorang pendeta bernama Yeisei membawa teh ke Jepang dan menyebarluaskan khasiatnya yang mampu membuat orang berkonsentrasi dalam meditasi. Ia akhirnya dikenal sebagai bapak teh di Jepang. Konsumsi teh yang populer di Jepang dan Cina menjadi buah bibir di Eropa, sehingga mulai dibawa ke Eropa pada abad ke-16.
Salah satu jenis teh yang populer adalah teh hijau. Daun teh yang dijadikan teh hijau biasanya langsung diproses setelah dipetik. Setelah daun mengalami oksidasi dalam jumlah minimal, proses oksidasi dihentikan dengan pemanasan (cara tradisional Jepang dengan menggunakan uap atau cara tradisional Tiongkok dengan menggongseng di atas wajan panas). Teh yang sudah dikeringkan bisa dijual dalam bentuk lembaran daun teh atau digulung rapat berbentuk seperti bola-bola kecil (teh yang disebut gun powder).
Merupakan salah satu minuman berkafein yang dihasilkan dengan cara menyeduh daun, pucuk, maupun tangkainya dengan air panas. Bernama latin Camellia sinensis, yang terbagi menjadi empat kelompok, yakni teh putih, teh hijau, teh oolong dan teh hitam.
Tidak saja berkafein, minuman ini juga mengandung teofilin dan anti oksidan. Sementara, lemak, protein dan karbohidratnya nol persen. Indonesia adalah penghasil teh nomor lima di dunia, namun konsumsinya tergolong masih rendah, hanya 0,8 kilogram per kapita per tahun.
Pertama kali ditemukan di negeri kincir bambu, tepatnya di Provinsi Yunan, bagian barat daya Cina. Daerah ini menjadi tempat tumbuhnya hutan zaman purban, sehingga tak heran jika ada teh yang berumur 800 bahkan 2700 tahun. Orang Cina menggunakannya sebagai bahan obat-obatan dengan cara dikunyah dan campuran makanan. Kemudian diolah, dengan cara dikeringkan dan diseduh pada masa dinasti Han.
Seorang pendeta bernama Yeisei membawa teh ke Jepang dan menyebarluaskan khasiatnya yang mampu membuat orang berkonsentrasi dalam meditasi. Ia akhirnya dikenal sebagai bapak teh di Jepang. Konsumsi teh yang populer di Jepang dan Cina menjadi buah bibir di Eropa, sehingga mulai dibawa ke Eropa pada abad ke-16.
Salah satu jenis teh yang populer adalah teh hijau. Daun teh yang dijadikan teh hijau biasanya langsung diproses setelah dipetik. Setelah daun mengalami oksidasi dalam jumlah minimal, proses oksidasi dihentikan dengan pemanasan (cara tradisional Jepang dengan menggunakan uap atau cara tradisional Tiongkok dengan menggongseng di atas wajan panas). Teh yang sudah dikeringkan bisa dijual dalam bentuk lembaran daun teh atau digulung rapat berbentuk seperti bola-bola kecil (teh yang disebut gun powder).
Berikut manfaat hijau, dilansir dari fitday.com:
1. Kesehatan mulut
Ternyata, fluoride alami juga terdapat di dalam teh. Kandungan polifenol dan katekin di dalamnya membuat minuman ini mampu membunuh bakteri penyebab kerusakan gigi, bau mulut dan penyakit gusi.
Sebuah studi yang diterbitkan oleh European Journal of Nutrition menemukan bahwa konsumsi satu cangkir atau lebih teh hijau dalam sehari, secara signifikan dikaitkan dengan penurunan resiko kehilangan gigi. Namun, menambahkan pemanis seperti gula, madu dan pemanis lainnya ke dalam teh, dapat meniadakan manfaat ini. Jadi, kalau Anda ingin mendapatkan manfaat minum teh bagi kesehatan mulut, jangan tambahkan pemanis buatan.
2. Kesehatan tulang
Mengonsumsi teh secara rutin dikaitkan dengan penurunan resiko patah tulang karena osteoporosis. Diperkirakan teh mampu membantu mengurangi masalah tulang keropos karena kaya anti oksidan dan melalui aktivitas anti-inflamasi.
Selain itu, teh juga dipromosikan sebagai asupan yang dapat menurunkan resiko kerusakan tulang, sementara di sisi lain meningkatkan jumlah dan aktivitas sel-sel tulang.
3. Berat badan
Bukti-bukti yang mendukung teh dapat menurunkan berat badan memang belum meyakinkan. Namun, jika ada yang berhasil menurunkan berat badan dengan cara rajin minum teh, jal itu dihubungkan dengan adanya catechin yang terkandung di dalam teh, khususnya teh hijau. Zat ini menciptakan thermogenesis, yakni produksi panas di dalam tubuh yang dapat membakar kalori.
Senyawa ini dapat menghambat zat kimia tertentu di otak yang memperpanjang aktivitas thermogenesis. Dalam suatu studi, partisipan yang meminum empat cangkir teh sehari memiliki tingkat oksidasi lemak yang sangat tinggi, yakni 12 persen dan membakar rata-rata 67 kalori tambahan per hari.
4. Kanker
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa teh sangat bermanfaat untuk mencegah kanker, termasuk prostat, pankreas, payudara, kolorektal, kerongkongan, kandung kemih, paru-paru dan kanker perut.
Catechin yang ditemukan di dalam teh mencegah mutasi sel, menonaktifkan karsinogen tertentu dan mengurangi pembentukan maupun pertumbuhan tumor. Minumlah sebanyak empat cangkir teh dalam sehari.
5. Kesehatan jantung
Konsumsi teh juga dikaitkan dengan rendahnya resiko penyakit jantung dan stroke. Penelitian yang dipublikasikan oleh Harvard menunjukkan bahwa orang yang minum setidaknya satu cangkir teh setiap hari memiliki 44 persen resiko lebih rendah terkena serangan jantung. Beberapa penelitian pada hewan juga menunjukkan bahwa teh dapat menurunkan kadar kolesterol. Ternyata, banyak juga, ya, manfaat minum teh bagi kesehatan kita.
***
Foto: teacouncil.net
0 komentar:
Post a Comment