Sebuah studi yang dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine menyatakan bahwa bayi yang lahir dari ibu hamil yang rutin terkena asap rokok dimungkinkan mengalami attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Gangguan ini menyerang otak janin dan memengaruhi perilakunya.
Anak dengan ADHD cenderung bertingkah hiperaktif, susah berkonsentrasi, dan kerap melakukan sesuatu tanpa dipikir terlebih dahulu. Mereka tidak mau diam barang sejenak. Masalahnya, anak yang terkena gangguan mental ini membuatnya jauh dari lingkungan sekolah, susah mengikuti proses akademik, dan sulit diatur.
Lebih khusus lagi, nikotin pada rokok dapat masuk ke janin lewat plasenta. Racun ini dimungkinkan segera menyerang otak janin dan memengaruhi fungsinya. Cara paling baik yaitu ibu hamil harus berhenti merokok atau menjauhi paparan rokok di lingkungannya sedini mungkin. Pasalnya, tubuh seseorang masih dimungkinkan melakukan perbaikan diri dalam melawan pengaruh nikotin usai dia melepaskan diri dari racun rokok.
Hal ini diamini Ted Slotkin yang mengatakan, otak dapat memperbaiki diri dari kerusakan nikotin. Namun profesor farmakologi dari Duke University School of Medicine itu memberikan syarat, pemberian nikotin ke tubuh harus dihentikan untuk mencapai tujuan tersebut.
Bila ibu hamil ingin berjuang menghentikan kebiasannya merokok, mungkin bisa mengunyah permen karet. Melepaskan diri dari pengaruh rokok memang butuh perjuangan dan kemungkinan menimbulkan efek ketagihan. Namun, semua itu bisa dilalui ketika racun rokok berhasil diusir oleh tubuh lewat mekanisme detoksifikasi alami.
***
(Penulis: Ilham Choirul)
Foto: benefitsofglutathione.com
0 komentar:
Post a Comment